08/04/15

KUIS 01
SISTEM BERKAS



Disusun Oleh:
ASTI WIDYANINGSIH
121051032

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2015




JAWABAN NOMOR 1
Diketahui data:
berkas memuat 10.000 record
panjang record 20 byte
data dencity 1.600 Bpi
laju pita 100 inch/detik
IRG 0,25 inch
IBG 0,5 inch
Blocking factor 25
A.      Jawaban poin a
Pertanyaan:
-          Hitung dengan metode tanpa blocking, berapa record yang bias dimuat untuk pita dengan panjang 100 inch?
-          Berapa waktu akses untuk pita dengan panjang 100 inch?
Jawaban:
-            100 = Jumlah Record*(panjang 1 record + IRG)
100 = (Jumlah record)*((20 byte/1600bpi)+0.25 inch)
100 = (Jumlah record)*(0.0125+0.25 inch)
100 = Jumlah record*0.2625
Jumlah record = 100/0.2625
Jumlah record = 380.95 record
-          Lama Akses = Panjang pita/laju
Lama Akses=100/100
Lama Akses= 1 detik
B.       Jawaban poin b
Pertanyaan:
-       Hitung dengan metode blocking, berapa record yang bias dimuat untuk pita dengan panjang 100 inch?
-       Berapa waktu akses untuk pita dengan panjang 100 inch?
Jawaban:
-            100 = (Jumlah block) * (panjang setiap block)
100 = (Jumlah record/ factor blocking)*(panjang 1 block + IBG)
100 = (Jumlah record / 25) * ((25 * 20byte / 1600 Bpi)+0.5)
100 = (Jumlah record / 25) * (0.3125+0.5)
100= (Jumlah record / 25) * 0.8125
Jumlah record = 2500 / 0.8125
Jumlah record = 3076.92
-       Lama Akses = Panjang pita/laju
Lama Akses=100/100
Lama Akses= 1 detik

C.      Jawaban poin c
Diketahui data:
NIM (CHAR[10])
NAMA (CHAR[10])
121051025
Seprindo AP
141052012
Ari PA
Penggambaran penyimpanan dalam pita magnetic 9 track, menggunakan kode ASCII 8 bit, dengan odd parity (ganjil) untuk metode tanpa blocking sebagai berikut.
Record 1
Record 2

JAWABAN NOMOR 2
Diketahui tabel Mahasiswa dan contoh instance dengan metode Physical Sequential:

Langkah-langkah menemukan record dengan metode nilai kunci:
METODE BINARY SEARCH

a.        14105211

Kunci yang ditelusuri: 14105211
Jika dibandingkan maka kuncicari<kunci[1], maka dapat disimpulkan bahwa kunci tersebut tidak akan ketemu. Jika dijabarkan maka sebagai berikut.

b. 141052143

Kunci yang ditelusuri: 141052143



METODE INTERPOLATION
a. 14105211 nilai yang diambil yaitu 211.
Next = 1+ (( kunci +recordawalselanjutnya) / (recordAkhir – recordAwalSelanjutnya)) * (akhir – awalselanjutnya)
Next = 1 + ((211 – 1025 ) / ( 2143 – 1025 )) * (6-1)
Next = 1 + ( 0,728 ) * 5
Next =1 + (-3.640 )
Next = 2.640
Hasil yang didapatkan tidak ditemukan, karena dalam proses perhitungan menghasilkan minus (-)
b. 141052143 nilai yang diambil yaitu 2143
Next = 1+ (( kunci +recordawalselanjutnya) / (recordAkhir – recordAwalSelanjutnya)) * (akhir – awalselanjutnya)
Next = 1 + (( 2143 – 1025)) * (6-1)
Next = 1+(1) * 5
Next = 6
Hasil dari 141052143 ditemukan pada langkah ke-6



04/04/15

DOWNLOAD FILE


TUGAS 06
SISTEM BERKAS

MAKALAH
ORGANISASI BERKAS
DIRECT


Disusun Oleh:
ASTI WIDYANINGSIH
121051032

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2015


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‘alamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tulisan ini mengenai “Organisasi Berkas Direct”. Tulisan ini disusun guna memenuhi syarat ketuntasan kegiatan belajar mengajar mata kuliah Sistem Berkas Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan kami.
            Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung penyelesaian tulisan ini, antara lain :
1.      Bapak Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., selaku dosen mata kuliah Sistem Bekas.
2.      Orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara material maupun imaterial.
3.      Berbagai pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa kemampuan dalam menulis masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mohon maaf dan dengan kerendahan hati, kami bersedia menerima kritik saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki tulisan ini.

                                                            Yogyakarta, 3 April 2015


                                                                        Asti Widyaningsih



DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.. 1
KATA PENGANTAR.. 2
DAFTAR ISI. 3
PENDAHULUAN.. 4
A.   Latar Belakang Masalah. 4
B.    Batasan Masalah. 5
C.    Rumusan Masalah. 5
D.   Tujuan. 5
E.    Manfaat 6
PEMBAHASAN.. 7
A.   Organisasi Berkas Direct 7
B.    Keuntungan dan Kelemahan Organisasi Berkas Direct 8
PENUTUP. 9
A.   Simpulan. 9
B.    Saran. 9

DAFTAR PUSTAKA.. 10


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain (Fatta, 2007). Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terkendali. Tentu tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda (jagatsisteminformasi.blogspot.com, 30 Maret 2015).
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada tempat penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak akan dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program (baik source maupun bentuk objek) dan data. Data dari berkas dapat bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik, ataupun biner. Format berkas juga bebas, misalnya berkas teks. Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yang didefinisikan oleh pembuat berkas atau pengguna. Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak ragam jenis informasi yang dapat disimpan dalma berkas, sesuai dengan jenisnya masing-masing. Contohnya text file: urutan karakter yang disusun ke dalam baris-baris (Pangera dan Ariyus, 2005).
Sistem Berkas adalah sistem penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan data pada alat penyimpanan eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu. Organisasi berkas adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam berkas/file. Record adalah merupakan kumpulan dari data yang terstruktur. Dalam record setiap elemen bisa mempunyai data yang berbeda antara satu dengan yang lainnya (raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret 2015). Pada makalah ini akan dibahas mengenai organisasi berkas direct.

B.       Batasan Masalah
Pada pembahasan makalah ini meliputi apa yang dimaksud dengan organisasi berkas direct serta keuntuangan dan kelemahan organisasi berkas direct.

C.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1.        Apa yang dimaksud dengan organisasi berkas indexed random?
2.        Apa saja keuntuangan dan kelemahan organisasi berkas direct?

D.      Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan organisasi berkas direct serta keuntuangan dan kelemahan organisasi berkas direct

E.       Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi berkas direct serta keuntuangan dan kelemahan organisasi berkas direct.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Organisasi Berkas Direct

 Metode akses direct/langsung berdasarkan model disk dari suatu file memungkinkan acak ke sembarang blok file, memungkinkan blok acak tersebut dibaca atau ditulis. Operasi pada akses langsung terdiri dari: read n, write n, position to n, read next, write next dan rewrite n.
Operasi file dimodifikasi untuk memasukkan nomor blok sebagai parameter. Nomor blok ditentukan user yang merupakan nomor blok relatif, misalnya indeks relatif ke awal dari file. Blok relatif pertama dari file adalah 0, meskipun alamat disk absolute aktual dari blok misalnya 17403 untuk blok pertama. Metode ini mengijinkan system operasi menentukan dimana file ditempatkan dan mencegah user mengakses posisi dari sistem file yang bukan bagian dari file tersebut.
  Dengan organisasi berkas langsung, untuk menemukan suatu rekaman tidak melalui proses pencarian, namun bisa langsung menuju alamat yang ditempati rekaman. Pada awalnya, untuk tujuan tersebut maka digunakan cara dengan menyimpan rekaman pada alamat yang sama dengan nilai kunci rekaman tersebut. Contohnya: rekaman dengan kunci 100 akan disimpan di alamat 100. Sehingga untuk menemukan sebuah rekaman cukup melihat nilai kunci dan menuju ke alamat yang ditunjuk oleh kunci rekaman tersebut. Contoh: untuk membaca rekaman dengan kunci 55 langsung saja menuju alamat 55 (tidurdilaut.blogspot.com, diakses 1 April 2015).

B.       Keuntungan dan Kelemahan Organisasi Berkas Direct

Keuntungan dari organisasi berkas direct terletak pada kemampuan  mengakses record secara langsung. Sebuah record dapat di  retrieveinsert,  modifikasi  atau  di delete tampa mempengaruhi record lain dalam berkas yang sama. Seperti sequential access, direct access juga menggunakan shared read/write mechanism, tetapi setiap blok dan record memiliki alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik. Akses dilakukan secara langsung terhadap kisaran umum (general vicinity) untuk mencapai lokasi akhir. Waktu aksesnya bervariasi. Contoh direct access adalah akses pada disk (arsikomp.blogspot.com, 2 April 2015).
Selain memiliki keuntungan, dalam organisasi berkas direct juga memiliki kelemahan yaitu tidak ada algoritma untuk mengkonversi niali-nilai primary key menjadi alamat dalam memori sekunder. Sekain itu banya space kosong dan jika interval antara nilai kunci terkecil dan terbesar sangat besar maka jumlah record kecil dan menyebabkan efisiensi penyimpanan dan akses sangat buruk (Sutanta, ____).


BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.        Dengan organisasi berkas langsung, untuk menemukan suatu rekaman tidak melalui proses pencarian, namun bisa langsung menuju alamat yang ditempati rekaman.
2.        Keuntungan dari organisasi berkas direct terletak pada kemampuan  mengakses record secara langsung.
3.        Kelemahan dari organisasi berkas direct yaitu efisiensi penyimpanan dan akses sangat buruk.

B.       Saran
Kajian dalam makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kajian lebih lanjut mengenai organisasi berkas direct sangat diperlukan.


DAFTAR PUSTAKA

Fatta, H., A., 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: ANDI.
Pangera, A., A., dan Ariyus, D., 2005, Sistem Operasi, Yogyakarta: ANDI.
Sutanta, E., ____, Pokok Bahasan 7 Organisasi Berkas Direct, Modul Kuliah Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta.
http://arsikomp.blogspot.com/2012/10/direct-access.html, diakses 2 April 2015.
http://jagatsisteminformasi.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html, diakses 30 Maret 2015.
http://raodhotulm.blogspot.com/2014/05/organisasi-berkas-indeks-sequential.html, diakses 29 Maret 2015.
http://tidurdilaut.blogspot.com/2011/12/organisasi-berkas-direct.html, diakses 1 April 2015.