31/03/15

DOWNLOAD FILE


TUGAS 04
SISTEM BERKAS

MAKALAH
ORGANISASI BERKAS
INDEXED SEQUENTIAL

Disusun Oleh:
Nama  : ASTI WIDYANINGSIH
NIM    : 121051032

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2015


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‘alamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tulisan ini mengenai “Organisasi Berkas Indexed Sequential”. Tulisan ini disusun guna memenuhi syarat ketuntasan kegiatan belajar mengajar mata kuliah Sistem Berkas Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan kami.
            Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung penyelesaian tulisan ini, antara lain :
1.      Bapak Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., selaku dosen mata kuliah Sistem Bekas.
2.      Orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara material maupun imaterial.
3.      Berbagai pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa kemampuan dalam menulis masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mohon maaf dan dengan kerendahan hati, kami bersedia menerima kritik saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki tulisan ini.

                                                            Yogyakarta, 30 Maret 2015

                                                Asti Widyaningsih

DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.. 1
KATA PENGANTAR.. 2
DAFTAR ISI. 3
PENDAHULUAN.. 4
A.    Latar Belakang Masalah. 4
B.     Batasan Masalah. 5
C.     Rumusan Masalah. 5
D.    Tujuan. 6
E.     Manfaat. 6
PEMBAHASAN.. 7
A.    Organisasi Berkas Indexed Sequential 7
B.     Struktur Pohon dan Pohon Biner Dalam Organisasi Berkas Indexed Sequential 10
C.     Virtual Storage Access Method (VSAM). 12
D.    Indexed Sequential Access Method (ISAM). 13
E.     Implementasi Indexed Sequential 14
F.     Keuntungan Dan Kerugian Pada Organisasi Berkas Indexed Sequential 18
PENUTUP. 20
A.    Simpulan. 20
B.     Saran. 21
DAFTAR PUSTAKA.. 22


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain (Fatta, 2007). Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terkendali. Tentu tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda (jagatsisteminformasi.blogspot.com, 30 Maret 2015).
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada tempat penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak akan dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program (baik source maupun bentuk objek) dan data. Data dari berkas dapat bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik, ataupun biner. Format berkas juga bebas, misalnya berkas teks. Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yang didefinisikan oleh pembuat berkas atau pengguna. Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak ragam jenis informasi yang dapat disimpan dalma berkas, sesuai dengan jenisnya masing-masing. Contohnya text file: urutan karakter yang disusun ke dalam baris-baris (Pangera dan Ariyus, 2005).
Sistem Berkas adalah sistem penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan data pada alat penyimpanan eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu. Organisasi berkas adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam berkas/file. Record adalah merupakan kumpulan dari data yang terstruktur. Dalam record setiap elemen bisa mempunyai data yang berbeda antara satu dengan yang lainnya (raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret 2015). Model dasar organisasi berkas/file terdiri atas 3 macam, yaitu: Sequential File, Random File, dan Indexed Sequential File (Noersasongko dan Andoko, 2010). Pada makalah ini akan dibahas mengenai organisasi berkas indexed sequential.

B.       Batasan Masalah
Pada pembahasan makalah ini meliputi pengertian dari organisasi berkas indexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi berkas indexed sequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM), pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM),  implementasi indexed sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential.

C.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1.        Apa yang dimaksud dengan organisasi berkas indexed sequential?
2.        Apa itu struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi berkas indexed sequential?
3.        Apa yang dimaksud dengan Virtual Storage Access Method (VSAM)?
4.        Apa yang dimaksud dengan Indexed Sequential Access Method (ISAM)?
5.        Apa saja implementasi indexed sequential?
6.        Apa keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential?

D.      Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dari organisasi berkas indexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi berkas indexed sequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM), pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM),  implementasi indexed sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential.

E.       Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat memperoleh pengetahuan mengenai pengertian dari organisasi berkas indexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi berkas indexed sequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM), pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM),  implementasi indexed sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Organisasi Berkas Indexed Sequential

Noersasongko dan Andoko (2010) mengatakan bahwa index sequential file merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan menggunakan suatu indeks yang isinya berupa bagian dari data yang sudah disortir. Indeks ini diakhiri dengan adanya pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Indeks yang ada juga merupakan record key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, seluruh data juga akan ikut terpanggil.

Gambar 1. Index Sequential File, perpaduan antara
Sequential File dan Random File.
Kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku untuk membayangkan penyimpanan data menggunakan teknik index sequential. Pada bagian di sebelah kiri disebut sebagai indeks data yang berisi bagian dari data yang ada. Indeks data kemudian diakhiri dengan pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data.


Gambar 2. Daftar isi pada buku merupakan analogi index sequential.
Uraian berikut mengilustrasikan teknik dalam metode index sequential file. Terdapat sebuah data nilai mahasiswa yang terdiri Nomor, Nama, Nilai 1, Nilai 2, dan Nilai 3.
Gambar 3. Data awal.
Data tersebut bisa disimpan menggunakan Nomor sebagai indeks. Dengan demikian, apabila data tersebut dicetak akan dihasilkan suatu data yang berurutan berdasarkan Nomor. Nomor yang ada akan tersusun dengan urutan dari kecil ke urutan yang lebih besar.
Gambar 4. Data yang menggunakan Nomor sebagai indeks.
            Pada contoh berikut, Nama juga bisa dijadikan sebagai index. Apabila data tersebut dicetak, akan dihasilkan suatu data yang berurutan berdasarkan Nama. Nama yang ada akan tersusun dengan urutan dari kecil ke urutan yang paling besar.
Gambar 5. Data yang menggunakan Nama sebagai indeks.
Organisasi berkas index sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya. Atau bisa diartikan bahwa berkas index sequential ini merupakan kombinasi dari berkas sequential dan berkas relatif. Organisasi berkas ini mirip dengan organisasi berkas sequential dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks yang digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu kunci rekaman di dalam file (raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret 2015).
Jenis Acces yang di perbolehkan dalam Berkas Indeks Sequential yaitu (anidotnet.blogspot.com/, 30 Maret 2015):
1.        Akses Sekuensial
2.        Akses Direct
Sedangkan jenis prosesnya yaitu:
1.        Batch
2.        Interactive
Struktur Berkas Indeks sekuensial yaitu:
1.        Indeks
2.        Binary Search Tree
3.        Data

4.        Sekuensial

B.       Struktur Pohon dan Pohon Biner Dalam Organisasi Berkas Indexed Sequential

Dalam dpratiwi.staff.gunadarma.ac.id (2015) dipaparkan bahwa sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya. Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya. Contoh:
Gambar 6. Silsilah Keluarga.
Akar pohon (root) adalah Handoko. Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.        Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
2.        Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1,n2,...,nk , dari simpul/sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1,n2,...,nk.
Gambar 7. Definisi struktur pohon.
Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner. Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah cabang/anak.
Gambar 8. Beberapa contoh pohon biner.
Gambar 9.Contoh pohon biner.
Gambar 10. Pohon biner yang direpresentasikan dalam tabel.
Pada gambar tersebut memperlihatkan struktur berkas indeks sekuensial dengan sebuah indeks berikut pointer yang menuju ke berkas data sekuensial. Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial terhadap seluruh kumpulan record-record.

C.      Virtual Storage Access Method (VSAM)

VSAM (Virtual Access Storage Method) adalah metode akses untuk sistem IBM kerangka utama operasi, MVS, sekarang disebut z/OS. VSAM berhasil dan diperluas metode akses file IBM sebelumnya, ISAM (Indexed Sequential Access Method). Menggunakan VSAM, suatu perusahaan dapat mengatur catatan dalam file dalam urutan fisik (urutan bahwa mereka masuk), urutan logis menggunakan kunci (misalnya, nomor ID karyawan), atau dengan jumlah record relatif pada perangkat penyimpanan akses langsung (DASD).
Ada empat jenis data set VSAM:
1.        Entry Sequenced Data Set (ESDS)
2.        Key Sequenced Data Set (KSDS)
3.        Linear Data Set (LDS)
4.        Relative Record Data Set (RRDS)
Catatan VSAM bisa panjang tetap atau variabel. Banyak perusahaan menjalankan kedua aplikasi lama dan baru pada mainframe yang mengakses file VSAM (disebut juga data set). IBM DB2 sekarang mempromosikan, sistem manajemen database relasional, meskipun dataset linear VSAM masih digunakan mengandung tablespace dan indexspaces dalam sistem. Mengetik urutan VSAM juga digunakan oleh DB2 untuk Boot Strap Dataset (BSD) (http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/VSAM, 30 Maret 2015).

D.      Indexed Sequential Access Method (ISAM)

ISAM (Indexed Sequential Access Method) adalah sistem manajemen file yang dikembangkan di IBM yang memungkinkan catatan untuk diakses baik secara berurutan (dalam urutan mereka dimasukkan) atau secara acak (dengan indeks). Setiap indeks mendefinisikan urutan yang berbeda dari catatan. Database karyawan dapat memiliki beberapa indeks, berdasarkan informasi yang sedang dicari. Sebagai contoh, indeks nama dapat memerintahkan karyawan berdasar abjad lalu, sementara indeks departemen dapat memerintahkan karyawan dengan departemen mereka. Kunci ditentukan dalam setiap indeks. Untuk indeks abjad nama karyawan, kolom nama terakhir akan menjadi kunci. ISAM dikembangkan sebelum VSAM (Virtual Storage Access Method) dan database relasional (http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/ISAM, 30 Maret 2015).

E.       Implementasi Indexed Sequential

Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential, yaitu (http://elearning.gunadarma.ac.id/, 29 Maret 2015):
1.      Blok Indeks dan Data (Dinamik)
2.      Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah. Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data, dimana masing-masing menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).
1.      Blok Indeks dan Data (Dinamik)
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sekuensial dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4 record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan mendapatkan record yg dicari secara direct. Bila dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan membentuk track baru. Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow data area-nya. Contohnya pada gambar di bawah ini.
Gambar 11. Contoh blok indeks & data (dinamic)
Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record tersebut ditemukan.
2.    Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key. Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track index. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow area. Contohnya pada gambar di bawah ini.
Gambar 12. Contoh prime  & overflow data area (static).
Setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut. Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks. Entry pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder indeks: nilai key tertinggi, nomor cylinder.
Contoh pengaksesan, misal: mengakses dengan nilai key BAT
1.        Pertama : Cari pada master indeks,
2.        Kedua : Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX akan menunjuk ke cylinder index,
3.        Ketiga : Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari ELEPHANT akan menunjuk ke track 0 dari cylinder 1,
4.        Keempat : Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka pointer dari BABOON akan menunjuk ke track 2,
5.        Kelima : Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.
Hal ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara sequential akan dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari berkas data prime secara urut.

F.       Keuntungan Dan Kerugian Pada Organisasi Berkas Index Sequential
Dalam organisasi berkas index sequential terdapat keuntungan dan kerugian, yaitu (raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret 2015):
1.        Kegunaan Sekaligus Keunggulan Index Sequential File
1.1     Bentuk file yang paling banyak dipakai.
1.2     Dipakai bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.
1.3     Sebuah record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau di retrieve (dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.
1.4     Sangat sesuai untuk proses secara on-line.
1.5     Bisa juga diakses secara sequential.
1.6     Mempunyai semua keunggulan dari sequential file
2.        Kelemahan Index Sequential File
2.1  Search/pencarian hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang mengurutkan file Performance.
2.2  Diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file ini, harus semuanya diproses terlebih dahulu.
2.3  Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted).
2.4  Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah saat proses selesai dilakukan.

2.5  Tidak bisa dilakukan secara langsung.

BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.        Organisasi berkas index sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya.
2.        Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
3.        Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah cabang/anak.
4.        VSAM (Virtual Access Storage Method) adalah metode akses untuk sistem IBM kerangka utama operasi, MVS, sekarang disebut z/OS.
5.        ISAM (Indexed Sequential Access Method) adalah sistem manajemen file yang dikembangkan di IBM yang memungkinkan catatan untuk diakses baik secara berurutan (dalam urutan mereka dimasukkan) atau secara acak (dengan indeks).
6.        Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential, yaitu Blok Indeks dan Data (Dinamik) dan Prime dan Overflow Data Area (Statik).
7.        Organisasi berkas index sequential memiliki keuntungan dan kerugian.

B.       Saran
Kajian dalam makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kajian lebih lanjut mengenai organisasi berkas indexed sequential sangat diperlukan.



DAFTAR PUSTAKA

Fatta, H., A., 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: ANDI.
Noersasongko, E., dan Andoko, P., N., 2010, Mengenal Dunia Komputer, Jakarta: PT Elex Media.
Pangera, A., A., dan Ariyus, D., 2005, Sistem Operasi, Yogyakarta: ANDI.
http://anidotnet.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-sequential_01.html, diakses 30 Maret 2015.
http://dpratiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/23468/bab5+Organisasi+Berkas+Index+Index+Sequential.DOC, diakses 30 Maret 2015.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_berkas_&_akses/bab4_organisasi_berkas_index_sequential.pdf, diakses 29 Maret 2015.
http://jagatsisteminformasi.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html, diakses 30 Maret 2015.
http://raodhotulm.blogspot.com/2014/05/organisasi-berkas-indeks-sequential.html, diakses 29 Maret 2015.
http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/ISAM, diakses 30 Maret 2015
http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/VSAM, diakses 30 Maret 2015.