06/03/15


  • Database Management System (DBMS)
DBMS merupakan basis data dan software untuk pengelolaan basis data.
DDL
DDL (Data Definition Language) merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut database, tabel, atribut (kolom), batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel. Perintah yang termasuk dalam kelompok DDL adalah:
1. CREATE, untuk membuat tabel. Contoh: CREATE TABLE siswa (no_siswa INTEGER, nama CHAR(15));
2. ALTER, untuk mengubah struktur tabel. Contoh: ALTER TABLE siswa ADD kelamin CHAR(1);
3. DROP, untuk menghapus tabel. Contoh: DROP TABLE siswa;
DML
DML (Data Manipulation Language) adalah kelompok perintah yang berfungsi untuk memanipulasi data dalam database, misalnya untuk pengambilan, penyisipan, pengubahan, dan penghapusan data. Perintah yang masuk kategori DML adalah:
1. SELECT, untuk memilih data. Contoh: SELECT * FROM siswa;
2. INSERT, untuk menambah data. Contoh: INSERT INTO siswa VALUES (‘1’,’hakim’);
3. DELETE, untuk menghapus data. Contoh: DELETE FROM siswa WHERE nama = ‘hakim’;
4. UPDATE, untuk mengubah data. Contoh: UPDATE siswa SET nama=’hakim’ WHERE no_siswa=‘1’;
DCL
DCL (Data Control Language) berisi perintah-perintah untuk mengendailkan pengaksesan data. Pengendalian dapat dilakukan berdasarkan perpengguna, per-tabel, per-kolom maupun per-operasi yang boleh dilakukan. Perintah-perintah yang termasuk dalam DCL adalah:
1. GRANT, untuk memberikan kendali pengaksesan data. Contoh: GRANT SELECT siswa TO hakim;
2. REVOKE, untuk mencabut kemampuan pengaksesan data. Contoh: REVOKE SELECT ON siswa FROM hakim;
3. LOCK TABLE, untuk mengunci tabel. Contoh: LOCK TABLE siswa;
Unjuk kerja DBMS dipengaruhi oleh:
1. Metode Penyimpanan
2. Metode Akses

Urutan proses dalam DBMS ketika aplikasi mengakses record:
1. Aplikasi memanggil DBMS untuk membaca record
2. DBMS memperoleh subschema aplikasi dan mencocokan dengan deskripsi data
3. DBMS memperoleh schema dan menentukan tipe data logik data
4. DBMS mengakses deskripsi fisik dan menentukan record yang dibaca
5. DBMS memberikan instruksi kepada OS untuk membaca record
6. OS berinteraksi dengan secondary memory
7. Data ditransfer dari secondary memory ke buffer system
8. Dalam buffer, data dibandingkan dengan subschema dan schema
9. DBMS mentransfer data yang sesuai dengan subschema dan schema dari buffer system ke area kerja aplikasi
10. DBMS menyampaikan informasi status ke aplikasi termasuk indikasi error apabila terjadi
11. Aplikasi dapat beroperasi dengan data dalam area kerja
  • Sifat Database Management System (DBMS)
1. Physical data independence
2. Logical data independence
3. Akses data yang cepat
4. Pencarian yang cepat
5. Standarisasi data
6. High Level programmer interface
7. Integrity control
8. Fast recovery from failures
9. Automatic organization or migration
  • Aplikasi yang tidak perlu DBMS
1. Aplikasi perlu proses komputasi yang sangat panjang dan berat selama memproses data.
2. Data didistribusikan ke berbagai jenis komputer yang berbeda.
3. Aplikasi perlu waktu respon yang sangat terbatas, misalnya: ATC di bandara.

  • DBMS dan Basis Data (BD)
Seluruh manajemen data dalama secondary memory (sebagai Basis Data) dilakukan pleh software, yaitu:
1. Program untuk manajemen basis data terdiri atas aplikasi yang dibuat pemrogram dan layanan yang disediakan oleh DBMS.
2. DBMS untuk manajemen basis data
    Berkas --> BD
    Organisasi Berkas --> Organisasi BD yaitu metoda penyimpanan dan metoda akses yang    
    digunakan pada secondary storage yang digunakan terhadap berkas atau BD
    Sistem BD --> berkas+program pengolah
  • Kebutuhan Organisasi Berkas
1. Aplikasi sederhana
    - memori kecil
    - dapat menggunakan main memory dengan variabel input dan output
2. Organisasi berkas diperlukan karena:
    - jumlah data besar
    - sistem multiuser
    - data disimpan pada memory sekunder
    - data harus selalu current
    - data harus dapat diakses dengan mudah dan cepat
  • Karakteristik Berkas
1. Umum
    - sifat persistency
    - shareability
    - size (umumnya --> kapasitas main memory)
2. Khusus
    - dapat diciptakan dan dihapus
    - memiliki nama unik
    - memiliki parameter perangkat, karena terdapat banyak perangkat dalam sistem
    - memiliki parameter pemakai dan direktori
Yaitu file yang digunakan untuk menyimpan data dari system informasi tertentu secara lengkap dan dipelihara secara teratur. File ini merupakan file utama dari file-file yang lainnya.

Transaction File / File Transaksi
Yaitu file yang berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui file Master. Sehingga dengan adanya file transaksi ini, file master dapat berubah sesuai dengan informasi yang ada di file transaksi tersebut. Contoh: rekaman tentang pelanggang yang sudah membayar tagihan listrik akan membentuk file transaksi,sesekali seminggu catatan pada file transaksi di gunakan untuk memperbaharui record pada file master.
Report File / File Laporan
Yaitu file yang berisi data yang dibuat untuk laporan atau keperluan user, file ini hanya bisa dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar monitor. Contoh: laporan gaji karyawan, laporan keuangan, rapor ulangan siswa, dll.
Work File / File Kerja
Yaitu file sementara dari system yang merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh program ke program lain. Dalam hal ini adalah proses perubahan file master dengan menggunkan file transaksi sebagai file pengganti atau perubahnya. Contoh: penyortiran barang.
Library File / File Pustaka
Yaitu file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau program lainnya. File ini bersifat tetap yang merupakan file sempurnanya dari dump file. Itulah perbedaan antara dump file dengan library file, dimana dump file hanya file sementara yang masih dalam proses perbaikan atau pengembangan sedangkan file library merupakan file finishing dari dump file. Contoh: penyimpanan program aplikasi myob untuk pembuatan laporan akuntansi.
History File / File Sejarah
Yaitu file yang menyimpan data yang telah disimpan dalam bentuk suatu periode waktu tertentu yang telah lampau, biasanya digunakan untuk menyusun laporan yang bersifat tetap. Contoh: Informasi tentang pasien yang keluar tidak perlu simpan pada file yang sekarang ada. Record tersebut dapat dipindahkan pada file riwayat hidup sehingga tinggal berisi file pasien yang sedang dirawat atau di jadwalkan akan kembali. Data tentang pasien yang keluar dapat disimpan pada file “Riwayat hidup” yang berguna untuk menyusun laporan dikemudian hari.

Sumber: Modul mata kuliah Sistem Berkas IST AKPRIND Yogyakarta by Edhy Sutanta

0 komentar :

Posting Komentar