TUGAS
02
MAKALAH
ORGANISASI
BERKAS
PADA
MAGNETIC DISK
Disusun
Oleh:
Nama : ASTI WIDYANINGSIH
NIM :
121051032
JURUSAN
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT
SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil‘alamin,
puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tulisan ini mengenai “Organisasi Berkas Pada Magnetic Disk”.
Tulisan ini disusun guna memenuhi syarat ketuntasan kegiatan belajar mengajar
mata kuliah Sistem Berkas Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan kami.
Kami
ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung
penyelesaian tulisan ini, antara lain :
1.
Bapak Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., selaku
dosen mata kuliah Sistem Bekas.
2.
Orang tua yang telah memberikan dukungan
baik secara material maupun imaterial.
3.
Berbagai pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa
kemampuan dalam menulis masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mohon maaf dan
dengan kerendahan hati, kami bersedia menerima kritik saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki tulisan ini.
Yogyakarta,
25 Maret 2015
Asti
Widyaningsih
LEMBAR
JUDUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
E. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Pengertian Magnetic Disk
B. Karakteristik dan Komponen Pada
Magnetic Disk
C. Prinsip Kerja Magnetic Disk
D. Kelebihan dan Kekurangan Magnetic Disk
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
Perkembangan
teknologi komputer mengalami perubahan dari generasi ke generasi. Awal
munculnya teknologi komputer dapat dilihat dalam sejarah sejak digunakannya
Abakus yang ditemukan di Babiliona (Irak) sekitar 5000 tahun yang lalu yang
digunakan sebagai alat hitung manual pertama (Sutanta, 2011). Dahulu media
penyimpanan komputer mempunyai ukuran yang sangat besar, kurang praktis, dan
kapasitas untuk menampungnya sangat kecil (Sequoia, 2010).
Seiring
perkembangan teknologi komputer, maka banyak perubahan termasuk perubahan pada
media penyimpanannya. Media penyimpanan tersebut tidak bisa dipisahkan dari
komputer karena media penyimpanan merupakan bagian dari komputer yang memiliki kerja
sebagai penyimpanan software atau program. Media penyimpanan dibedakan menjadi
2 yaitu memori primer dan sekunder. Memori
primer digunakan untuk akses langsung data oleh prosesor serta menunjukkan
kemampuan proses yang lebih cepat, sangat mahal dan tidak sebagian besar
digunakan untuk penyimpanan data. Kebanyakan sistem komputer di seluruh dunia
menggunakan memori utama hanya untuk proses bootstrapping
dengan tujuan tertentu, contoh memori primer yaitu RAM dan ROM. Memori sekunder
digunakan untuk penyimpanan data secara permanen, meskipun data yang tersimpan
pada perangkat sekunder dipertahankan bahkan ketika itu tidak diberikan power.
Tidak seperti memori utama, memori sekunder tidak langsung dapat diakses oleh
komputer. Ketika komputer membutuhkan untuk menjalankan aplikasi yang tersimpan
dalam memori sekunder, pertama kali membawa ke penyimpanan memori utama untuk
sementara waktu, kemudian mengontrol dan menjalankan pelaksanaannya. Setelah
eksekusi aplikasi dilakukan, prosesor melepaskan aplikasi dan mengembalikan
kontrol dan data memori pada perangkat memori sekunder. Contoh memori sekunder
yaitu hard disk, flash disk, magnetic disc (http://www.sridianti.com/pengertian-memori-komputer-jenis-memori-komputer.html,
24 Maret 2015). Setiap jenis media penyimpanan komputer memiliki karakteristik
dan cara kerja sendiri. Untuk itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai media
penyimpanan yaitu Magnetic Disk.
Pada pembahasan makalah ini meliputi pengertian Magnetic Disk,
karakteristik dan komponen pada Magnetic Disk, prinsip kerja pada Magnetic Disk
serta kelebihan dan kekurangan pada Magnetic Disk.
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu:
1.
Apa yang dimaksud dengan Magnetic Disk.
2.
Apa saja karakteristik dan komponen pada Magnetic Disk?
3.
Apa prinsip kerja pada Magnetic Disk?
4.
Apa saja kelebihan dan kekurangan Magnetic Disk?
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian Magnetic Disk, karakteristik dan komponen pada
Magnetic Disk, prinsip kerja pada Magnetic Disk serta kelebihan dan kekurangan
pada Magnetic Disk.
Manfaat
yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat memperoleh
pengetahuan mengenai pengertian Magnetic Disk, karakteristik dan komponen pada Magnetic Disk,
prinsip kerja pada Magnetic Disk serta kelebihan dan kekurangan pada Magnetic
Disk.
BAB II
A. Pengertian
Magnetic Disk
Pangera dan Ariyus (2005) mengungkapkan bahwa Magnetic
Disk merupakan piranti penyimpanan sekunder yang paling banyak dijumpai pada
system komputer modern. Disk adalah sebuah piringan bundar yang dibuat dari
logam atau plastik yang dilapisi dengan bahan yang dapat dimagnetisasi. Data
yang dikirim akan direkam di atasnya dan kemudian dapat dibaca dari disk dengan
menggunakan komponen pengkonduksi (conducting
coil) yang dikenal dengan head. Selama operasi pembacaan dan
penulisan, head akan bekerja dengan
sifat stasioner sedangankan piringan berputar di bawah head tersebut.
Pada saat disk digunakan, motor drive berputar
dengan kecepatan yang sangat tinggi (biasanya 60-100 putaran per detik).
Mekanisme penulisan didasarkan pada medan magnet yang dihasilkan oleh arus
listrik yang mengalir melalui sebuah kumparan, tegangan dikirim ke head dan pola-pola magnetik direkam pada permukaan
di bawahnya, dengan pola yang berbeda bagi arus listrik positif dan negatif.
Mekanisme pembacaan didasarkan pada arus listrik yang berada di dalam kumparan
yang dihasilkan oleh medan listrik yang bergerak relatif terhadap kumparan.
Pada saat disk melintas bagian bawah head,
permukaan disk mengeluarkan arus yang mempunyai polaritas yang sama dengan
polaritas waktu merekam pada disk tersebut.
Lebar dari piringan disk berkisar antara 1,8 sampai
14 inchi. Disk yang berukuran besar terdapat pada system-sistem yang besar
karena daya simpannya juga sangat besar dan proses transfer data yang tinggi.
Disk yang kecil banyak kita jumpai di pasaran, biasanya dipakai pada PC.
Gambar
1. Susunan Magnetic Disk
Dalam
magnetic disk terdapat dua metode layout data pada disk yaitu Constant
Angular Velocity dan Multiple Soned Recording. Disk
diorganisasi (permukaan dari piringan dibagi) dalam bentuk cincin-cincin
konsentris yang disebut track atau garis yang memisahkan atar track
seperti gambar dibawah. tiap track dipisahkan oleh gap, fungsi gap adalah untuk mencegah atau
mengurangi kesalahan pembacaan atau penulisan yang disebabkan melesetnya head
atau karena interferensi medan magnet. Blok-blok data disimpan dalam disk
berukuran blok yang disebut dengan sector. Track
biasanya terisi beberapa sector,
umumnya 10 hingga 100 sector tiap
tracknya, untuk lebih jelas lagi lihat gambar berikut ini (http://mata-cyber.blogspot.com/2014/07/definisi-contoh-penjelasan-lengkap-tentang-magnetic-disk.html, 24 Maret 2015):
Gambar
2. Track dan Sector pada Magnetic Disk
Contoh
dari Magnetic Disk:
1.
Harddisk
2.
Floppydisk
B. Karakteristik dan Komponen Pada
Magnetic Disk
Karakteristik
Magnetic Disk ditunjukkan dalam table berikut ini (http://mata-cyber.blogspot.com/2014/07/definisi-contoh-penjelasan-lengkap-tentang-magnetic-disk.html,
24 Maret 2015):
Tabel
1. Karakteristik Magnetic Disk
Komponen utama Pada Magnetic Disk adalah pelat (platter) yang berfungsi sebagai penyimpan data. Pelat ini adalah
suatu cakram padat yang berbentuk bulat datar, kedua sisi permukaannya dilapisi
dengan material khusus sehingga memiliki pola-pola magnetis. Pelat ini
ditempatkan dalam suatu poros yang disebut spindle.
Penjelasan dari komponen-komponen magnetic disk sebagai berikut (http://mata-cyber.blogspot.com/2014/07/definisi-contoh-penjelasan-lengkap-tentang-magnetic-disk.html, 24 Maret 2015):
Gambar
3. Komponen Pada Magnetic Disk
1.
Spindle
Hard
disk terdiri dari spindle yang
menjadi pusat putaran dari keping-keping cakram magnetik penyimpan data. Spindle ini berputar dengan cepat, oleh
karena itu harus menggunakan high quality
bearing.
Dahulu hard disk menggunakan ball bearing namun kini hard disk sudah menggunakan fluid bearing. Dengan fluid bearing maka gaya friksi dan tingkat kebisingan dapat diminimalisir. Spindle ini yang menentukan putaran hard disk. Semakin cepat putaran rpm hard disk maka semakin cepat transfer datanya.
Dahulu hard disk menggunakan ball bearing namun kini hard disk sudah menggunakan fluid bearing. Dengan fluid bearing maka gaya friksi dan tingkat kebisingan dapat diminimalisir. Spindle ini yang menentukan putaran hard disk. Semakin cepat putaran rpm hard disk maka semakin cepat transfer datanya.
2.
Cakram
Magnetik (Magnetic Disk)
Pada
cakram magnetik inilah dilakukan penyimpanan data pada hard disk. Cakram
magnetik berbentuk plat tipis dengan bentuk seperti CD-R. Dalam hard disk
terdapat beberapa cakram magnetik. Hard disk yang pertama kali dibuat,
terdiri dari 50 piringan cakram magnetik dengan ukuran 0.6 meter dan berputar
dengan kecepatan 1.200 rpm. Saat ini kecepatan putaran hard disk sudah mencapai
10.000 rpm dengan transfer data mencapai 3.0 Gbps.
3.
Read-write Head
Read-write
Head
adalah pengambil data dari cakram magnetik. Head
ini melayang dengan jarak yang tipis dengan cakram magnetik. Dahulu head bersentuhan langsung dengan cakram
magnetik sehingga mengakibatkan keausan pada permukaan karena gesekan. Kini
antara head dan cakram magnetik sudah
diberi jarak sehingga umur hard disk lebih lama.
Read-write
head terbuat bahan yang terus mengalami perkembangan, mulai dari Ferrite head, MIG (Metal-In-Gap) head, TF (Thin Film) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, GMR (Giant Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah
CMR (Colossal Magnetoresistive)
Heads.
4.
Enclosure
Enclosure
adalah lapisan luar pembungkus hard disk. Enclosure
berfungsi melindungi semua bagian dalam hard disk agar tidak terkena debu,
kelembaban dan hal lain yang dapat mengakibatkan kerusakan data.
Dalam enclosure terdapat breath filter yang membuat hard disk tidak kedap udara, hal ini bertujuan untuk membuang panas yang ada didalam hard disk karena proses putaran spindle dan pembacaan Read-write head.
Dalam enclosure terdapat breath filter yang membuat hard disk tidak kedap udara, hal ini bertujuan untuk membuang panas yang ada didalam hard disk karena proses putaran spindle dan pembacaan Read-write head.
5.
Interfacing Module
Interfacing
modul berupa seperangkat rangkaian elektronik yang mengendalikan kerja bagian
dalam hard disk, memproses data dari head
dan menghasilkan data yang siap dibaca oleh proses selanjutnya. Interfacing modul yang dahulu banyak dipakai adalah sistem IDE (Integrated Drive Electronics) dengan sistem ATA
yang mempunyai koneksi 40 pin.
Teknologi
terbaru dari interfacing module
adalah teknologi Serial ATA (SATA). Dengan SATA maka satu hard disk ditangani
oleh satu bus tersendiri didalam chipset,
sehingga penanganannya menjadi lebih cepat dan efisien. Hard disk SATA sekarang
perlahan sudah menggantikan hard disk ATA yang makin lama mulai hilang dari
pasaran.
C. Prinsip Kerja
Magnetic Disk
Disk Pack adalah
jenis alat penyimpanan pada Magnetic Disk, yang terdiri dari beberapa tumpukan
piringan aluminium. Dalam sebuah pack/tumpukan umumnya terdiri dari 11 piringan. Setiap
piringan diameternya 14 inch (8 inch pada mini disk) dan menyerupai piringan
hitam. Permukaannya dilapisi dengan metal-oxide
film yang mengandung magnetisasi seperti pada magnetic tape.
Banyak track
pada piringan menunjukkan karakteristik penyimpanan pada lapisan permukaan,
kapasitas disk drive dan mekanisme akses. Disk mempunyai 200-800 track
per-permukaan (banyaknya track pada
piringan adalah tetap). Pada disk pack yang terdiri dari 11 piringan mempunyai
20 permukaan untuk menyimpan data.
Kedua sisi dari setiap piringan digunakan untuk menyimpan
data, kecuali pada permukaan yang paling atas dan paling bawah tidak digunakan
untuk menyimpan data, karena pada bagian tersebut lebih mudah terkena kotoran /
debu dari pada permukaan yang di dalam. Juga arm pada permukaan luar hanya
dapat mengakses separuh data.
Untuk mengakses, disk
pack disusun pada disk drive
yang didalamnya mempunyai sebuah controller,
access arm, read/write head dan mekanisme untuk rotasi pack. Ada disk drive yang dibuat built-in
dengan disk pack, sehingga disk pack ini tidak dapat dipindahkan
yang disebut non-removable. Sedangkan
disk pack yang dapat dipindahkan
disebut removable.
Disk
controller menangani
perubahan kode dari pengalamatan record,
termasuk pemilihan drive yang tepat
dan perubahan kode dari posisi data yang dibutuhkan disk pack pada drive. Controller juga mengatur buffer storage untuk menangani masalah
deteksi kesalahan, koreksi kesalahan dan mengontrol aktivitas read/write
head.
Susunan piringan pada disk
pack berputar terus-menerus dengan kecepatan perputarannya 3600 per-menit.
Tidak seperti pada tape, perputaran disk tidak berhenti di antara
piringan-piringan pada device.
Kerugiannya bila terjadi situasi dimana read/write
head berbenturan dengan permukaan penyimpanan record pada disk, hal ini
disebut sebagai head crash.
Cara
Kerja Magnetic Disk sebagai berikut (http://rinatavibriyanti.blogspot.com/2013/10/prinsip-kerja-magnetik-disk-hardisk.html,
24 Maret 2015):
1.
Representasi
Data dan Pengalamatan
Data
pada disk juga di block seperti data pada magnetic tape. Pemanggilan sebuah block adalah banyaknya data yang diakses
pada sebuah storage device. Data dari
disk dipindahkan ke sebuah buffer
pada main storage computer untuk
diakses oleh sebuah program. Kemampuan mengakses secara direct pada disk
menunjukkan bahwa record tidak selalu
diakses secara sequential. Ada 2 teknik dasar untuk pengalamatan data yang disimpan pada disk, yaitu :
1.1
Metode Silinder
Pengalamatan
berdasarkan nomor silinder, nomor permukaan dan nomor record. Semua track dari disk pack membentuk suatu silinder. Jadi
bila suatu disk pack dengan 200 track per-permukaan, maka mempunyai 200
silinder. Bagian nomor permukaan dari pengalamatan record menunjukkan permukaan silinder
record yang disimpan. Jika ada 11 piringan, maka nomor
permukaannya dari 0-19 (1-20). Pengalamatan dari nomor record menunjukkan dimana record
terletak pada track yang ditunjukkan
dengan nomor silinder dan nomor permukaan.
1.2
Metode Sektor
Setiap
track dari pack dibagi ke dalam sektor-sektor. Setiap sektor adalah storage area untuk banyaknya karakter yang tetap. Pengalamatan recordnya
berdasarkan nomor sektor, nomor track
dan nomor permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh disk controller
menunjukkan track mana yang akan diakses dan pengalamatan record terletak pada
track yang mana. Setiap track pada setiap piringan
mempunyai kapasitas penyimpanan yang sama, meskipun diameter tracknya
berlainan. Keseragaman kapasitas dicapai dengan penyesuaian density yang tepat dari representasi
data untuk setiap ukuran track.
Keuntungan lain pendekatan keseragaman kapasitas adalah file dapat ditempatkan
pada disk tanpa merubah lokasi nomor sektor (track atau cylinder) pada
file.
2.
Movable-Head Disk Access
Movable-head
disk drive mempunyai sebuah read/write head untuk setiap permukaan penyimpanan recordnya.
Sistem mekanik yang digunakan oleh kumpulan posisi dari access-arm sedemikian
sehingga read/write head dari
pengalamatan permukaan menunjuk ke track.
Semua access-arm pada device dipindahkan
secara serentak tetapi hanya head yang aktif yang akan menunjuk ke permukaan.
3.
Cara
Pengaksesan Record yang Disimpan pada
Disk Pack
Disk controller merubah kode yang ditunjuk oleh pengalamatan record dan menunjuk track
yang mana pada device tempat record tersebut. Access arm dipindahkan, sehingga posisi read/write head terletak pada silinder yang tepat.
Read/write head ini menunjuk ke track yang
aktif. Maka disk akan berputar hingga
menunjuk record pada lokasi read write head. Kemudian data akan
dibaca dan ditransfer melalui channel yang diminta oleh program dalam komputer.
ACCESS
TIME = SEEK TIME (pemindahan arm ke cylinder)
+ HEAD ACTIVATION TIME (pemilihan track)
+ ROTATIONAL DELAY (pemilihan record)
+ TRANSFER TIME
3.1
Seek
Time
Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan read/write head pada disk ke posisi silinder yang tepat.
3.2
Head
Activational Time
Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan read/write head pada disk ke posisi track yang tepat.
3.3
Rotational
Delay (Lateney)
Adalah waktu yang
dibutuhkan untuk perputaran piringan sampai posisi record yang tepat.
3.4
Transfer
Time
Adalah waktu yang
menunjukkan kecepatan perputaran dan banyaknya data yang ditransfer.
4.
Fixed - Head Disk Access
Disk
yang mempunyai sebuah read/write head
untuk setiap track pada setiap
permukaan penyimpanan, yang mekanisme pengaksesannya tidak dapat dipindahkan
dari cylinder ke cylinder.
ACCESS TIME
= HEAD-ACTIVATION TIME + ROTATIONAL DELAY + TRANSFER TIME
Banyaknya
read/write head menyebabkan harga
dari fixed-head disk drive lebih mahal dari movable-head disk drive. Disk yang menggunakan fixed-head disk drive mempunyai
kapasitas dan density yang lebih kecil dibandingkan dengan disk yang
menggunakan movable-head disk drive.
5.
Organisasi
Berkas dan Metoda Akses pada Magnetic Disk
Untuk
membentuk suatu berkas di dalam magnetic disk bisa dilakukan secara sequential, index-sequential ataupun direct.
Sedangkan untuk mengambil suatu data dari berkas yang disimpan dalam disk, bisa
dilakukan secara langsung dengan menggunakan direct access method atau dengan sequential access method (secara sequential).
D. Kelebihan dan
Kekurangan Magnetic Disk
Media
magnetik seperti disket floppy dan hard disk mempunya sejumlah keunggulan
dibanding dengan media lainnya. Penyimpanan data pada media ini bersifat nonvolatile, artinya data yang telah
disimpan tidak akan hilang ketika komputer dimatikan. Data pada media ini dapat
dibaca, dihapus dan ditulis ulang. Keunggulan lainnya ialah, media ini mudah
digunakan. Selain memiliki keunggulan, media ini juga mempunyai kelemahan.
Musuh
utama dari media magnetik seperti disket floppy dan hard disk. Karena jamur dan
karat ini, maka daya tahan atau umur media ini menjadi pendek. Jika dipakai
secara kontinu atau terus menerus sekitar 8 jam per hari, maka umur suatu
disket floppy paling lama 1 (satu) tahun, dan umur hard disk paling lama 3
(tiga) tahun. Kelemahan lain dari media magnetik ini ialah bentuknya yang bergaris-garis
(track, sector), sehingga kecepatan
dan kapasitas simpannya termasuk rendah jika dibanding dengan media optik.
Table 2. Kecepatan Putar dan
Aplikasinya
BAB III
Berdasarkan
hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Magnetic Disk
merupakan piranti penyimpanan sekunder yang berbentuk sebuah piringan bundar
yang dibuat dari logam atau plastik yang dilapisi dengan bahan yang dapat
dimagnetisasi.
2.
Karakteristik
Magnetic Disk terletak pada gerakan head,
portabilitas disk, sides, platters dan mekanismenya.
3.
Komponen
Magnetic Disk terdiri dari spindle,
cakram magnetic, read-write head,
enclosure dan interfacing module.
4.
Cara kerja
Magnetic Disk meliputi representasi data dan pengalamatan (metode silinder dan
sector), movable-head disk access, cara
pengaksesan record yang disimpan pada
disk pack, fixed - head disk access, serta
organisasi berkas dan metoda akses pada magnetic disk.
5.
Kelebihan dari
Magnetic Disk adalah bersifat nonvolatile,
artinya data yang telah disimpan tidak akan hilang ketika komputer dimatikan.
6.
Kelemahan
Magnetic Disk adalah mudah jamur dan karat, sehingga umurnya pendek/tidak awet.
Kajian
dalam makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kajian lebih lanjut sangat
diperlukan terutama mengenai perbandingan Magnetic Disk dengan media penyimpan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pangera, A., A., dan Ariyus, D., 2005, Sistem Operasi, Yogyakarta: ANDI.
Sequoia Content Production, 2010, Cara Salah Membersihkan Komputer &
Gadget, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sutanta, E., 2011, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual, Yogyakarta: ANDI.
http://rinatavibriyanti.blogspot.com/2013/10/prinsip-kerja-magnetik-disk-hardisk.html,
diakses 24 Maret 2015.
http://www.sridianti.com/pengertian-memori-komputer-jenis-memori-komputer.html,
diakses 24 Maret 2015.
makasih min ilmunya
BalasHapussolder uap